Tuesday, December 9, 2008

Merawat Anggerk

.

Awali dengan Mengontrol Lingkungan

Tahukah Anda, kalau Indonesia merupakan salah satu negara dengan spesies anggrek bervarian? Ya, kurang lebih 5000 spesies jumlahnya. Namun banyaknya spesies anggrek di Tanah Air, tak diimbangi dengan pembudidayaann maksimal, sehingga pasokan anggrek dalam negeri minim. Itu terlihat dari sedikitnya orang yang bisa all out di dunia anggrek.

Kebanyakan orang menyukai anggrek hanya pada saat berbunga. Setelah tanaman tak lagi mengeluarkan bunga, mereka memilih untuk tidak merawat,” kata Pembudidaya Anggek di Malang Jawa Timur (Jatim), Kabul.

Pantas, sedikit dijumpai pembudidaya anggrek di Indonesia. Rupanya, kini masyarakat hanya sebatas penikmat anggrek, bukan pecinta. Tak heran, jika spesies anggrek di Indonesia tak mengalami perkembangan.
Melihat jumlah spesies anggrek di Indonesia merupakan yang terbanyak kedua setelah Vietnam. Itu sudah seharusnya bisa jadi produsen anggrek dunia. Alasan klise tentang perawatan anggrek yang rumit, seakan jadi teka-teki misterius untuk dipecahkan, sehingga peluang untuk dijadikan prospek usaha pun sangat minim.
Namun hal itu dibantah oleh Kabul. Merawat anggrek tak seperti merawat bayi. Bahkan – kata Kabul – anggrek bisa jadi peluang bisnis yang menjanjikan. Mengingat, anggrek merupakan jenis tanaman yang berbunganya tak mengenal musim. Banyak orang yang menjulukinya sebagai bunga sepanjang masa. Memang benar adanya, karena kebutuhan pasokan bunga dunia juga melibatkan jenis anggrek. Terlebih, anggrek potong yang dimanfaatkan sebagai bunga rangkai.
“Malah saat ini, parcel tak lagi menggunakan makanan atau barang. Bunga pun bisa jadi alternatif. Pesona anggrek juga jadi salah satu pilihannya,” imbuh Kabul.
Melihat itu, apakah antara kebutuhan dan produksi anggrek di Tanah Air bisa berjalan seimbang? Bukan tak mungkin, Indonesia bisa jadi negara pemasok anggrek dunia. Tertarik untuk mengembangkan potensi alam satu ini? Berikut kisi-kisi yang bisa dijadikan landasan sebelum menerjuni dunia anggrek.
Ketahui Karakter
Ini merupakan hal mutlak untuk dilakukan sebelum menekuni budidaya anggrek. Caranya, dengan memperbanyak referensi tanaman setiap jenisnya. Mengingat, masing-masing jenis anggrek memiliki karakter berbeda. Itu bisa dilihat dari faktor lingkungan hidup ataupun keadaan fisiologis tanamannya.
Setiap jenis anggrek memiliki kelebihan dan kekurangan. Terlebih, jika harus pindah lingkungan hidup. Otomatis, tanaman akan berusaha untuk melakukan adaptasi dengan lingkungan baru. Sebab, anggrek habitat aslinya terdapat di hutan tropic. Jadi, sebenarnya bukan hal sulit dalam hal perawatan. Bahkan perlakuan yang terlalu berlebihan, membuat tanaman tak tumbuh dengan optimal.
Kontrol Lingkungan Tumbuh
Jika berbicara tentang budidaya, tentu akan berkaitan dengan jumlah massal. Tentu berbeda dengan cara merawat anggrek dalam jumlah sedikit. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merawat anggrek dalam jumlah massal. Misalnya, kontrol lingkungan yang diterapkan untuk tanaman, yaitu kelembaban, pencahayaan, dan intensitas angin.
Untuk kelembaban, masih kata Kabul, usahakan agar tanaman tetap dalam kelembaban yang terjaga. Maksudnya, kelembaban efektif bagi anggrek adalah tak terlalu basah ataupun kering. Kelembaban ini bisa dilihat dari media tanam, dimana jika media dalam keadaan terlalu basah akan berdampak pada kebusukan akar.

Demikian halnya jika media terlalu kering, membuat tanaman dehidrasi (kekurangan mineral). Bisa dengan penyiraman yang dilakukan satu kali dalam dua hari ataupun spray untuk setiap hari. Teknik ini bisa dilakukan saat musim kemarau.

Dengan membasahi bagian shading net saat musim kemarau, dijadikan alternatif agar tanaman tetap ada dalam keadaan segar dan teduh. Sedangkan untuk musim hujan, sebaiknya intensitas penyiraman sedikit dikurangi. Itu dilakukan untuk menghindari tingkat kelembaban berlebih.
Selesai itu, teknik pencahayaan untuk anggrek pun perlu diperhatikan. Penggunaan shading net dan plastik ultraviolet (UV) bisa jadi alternatif untuk mengontrol kapasitas sinar matahari yang masuk. Usahakan untuk memberi jarak shading net dengan tanaman – antara 1-2 meter dari bagian atas tanaman. Itu untuk menghindari sengatan matahari yang masuk dan berkaitan dengan pertumbuhan anggrek secara keseluruhan.
Sama halnya dengan pengaturan intensitas angin. Boleh percaya atau tidak, pada dasarnya pertumbuhan anggrek tergantung pada kapasitas angin yang masuk dan menerpa tanaman, dimana angin yang terlalu kencang merupakan salah satu penyebab anggrek tak kunjung mengeluarkan bunga. Idealnya, intensitas angin yang masuk tidak terlalu kencang. Namun bukan juga berarti tanaman tak boleh terkena angin sama sekali.

Sebaiknya angin yang masuk landai atau sepoi. Maka, penggunaan shading net di bagian tepi berfungsi sebagai penyaring jumlah angin yang masuk,” ujar Kabul.
Teknik Penempatan

Meski terdengar sepele, penempatan untuk tumbuhnya anggrek juga memberi pengaruh yang signifikan bagi perrtumbuhan anggrek. Terlebih, untuk penempatan anggrek dalam jumlah besar, tentu akan memakan banyak tempat. Ada beberapa alternatif dalam hal penempatan tanaman dan tak boleh dilakukan secara sembarang.
Pertama, dengan meletakkan anggrek di bawah (lantai/tanah). Bagi sebagian orang (khususnya yang mengerti kriteria hidup anggrek), cara pertama ini terbilang kontroversi. Alasannya, tingkat kelembabannya sangat tinggi dan akan mengganggu pertumbuhan anggrek. Mengingat, kebanyakan penempatan anggrek ada dalam keadaan digantung atau jauh dari tanah. Namun alasan ini bisa diminimalisir dengan tetap menempatkan tanaman di bawah yang sudah dilapisi plastic, sehingga kelembaban tetap terjaga.
Kedua, dengan membuat rak-rak yang bisa dibuat dengan model barisan rata atau bentuk piramida. Penting diperhatikan jika menggunakan rak model piramida, yaitu membentuknya dengan pola zig-zag, dimana antara rak sisi kanan dan kiri tak sejajar. Itu dilakukan agar sinar yang masuk bisa merata. Sedangkan untuk penempatan jenis anggrek, juga perlu diperhitungkan. Untuk anggrek jenis dendrobium, letakkan pada rak posisi paling atas. Rak tengah untuk jenis phalaenopsis dan vanda letakkan paling bawah. [santi]

0 comments

 

My Blog List

Followers

Bookmarks

Bookmark and Share
Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory Blog Ratings DigNow.org free counters