Thursday, December 4, 2008

Budidaya Anggrek

.

• Teknik Budidaya Anggrek
Teknik budidaya anggrek meliputi cara merawat, membesarkan serta memperbanyak tanaman dengan benar sehingga semua kebutuhan yang diperlukan oleh anggrek untuk pertumbuhannya dapat terpenuhi. Kemampuan mengatur, menyediakan dan mengkondisikan kebutuhan hidup anggrek sangat berpengaruh terhadap proses pembungaannya. Faktor yang berperan dalam mengelola kebutuhan hidup anggrek antara lain : pemilihan jenis anggrek, pemilihan pot dan media tanam, penanaman, teknik pemupukan dan pengendalian hama penyakit.

• Pemilihan Jenis Anggrek
Hal terpenting sebelum menanam anggrek adalah menetapkan tujuan dari budidaya anggrek itu sendiri karena hal ini erat kaitannya dengan alokasi dana serta pengadaaan sarana dan prasarana. Secara teknis, hal ini juga terasa efektif karena bisa lebih terfokus pada satu tujuan saja. Sebelum memilih jenis ang-grek harus dipertimbangkan beberapa tujuan sebagai berikut (1) menanam dan memelihara untuk sekedar hobi atau (2) menanam untuk tujuan komersial. Bila tujuan kita hanya sekedar hobi maka sebaiknya memilih tanaman yang sudah dewasa dan sudah siap berbunga. Pilih pula beberapa jenis anggrek yang rajin berbunga dan tidak rewel perawatannya, misalnya anggrek dendrobium atau anggrek tanah yang banyak digunakan sebagai bunga potong. Namun bila hobiis yang sudah berpengalaman merasa hal tersebut kurang menantang atau yang menyukai anggrek yang sulit berbunga, maka anda dapat memilih jenis anggrek dari subtropis atau spesies langka.
Sedangkan bila tujuan kita untuk keperluan komersial maka kita harus mempertimbangkan pula apakah kita akan mengusahakan dalam skala kecil, menengah atau besar. Selain persiapan infrastruktur yang lengkap, seperti bibit, lahan bangunan, serta sarana dan prasarana penunjang lainnya, diperlukan juga orientasi yang jelas pada jenis produk yang akan diproduksi. Beberapa produk yang dihasilkan dari budidaya anggrek skala komersial antara lain : bibit, anggrek dalam pot dan anggrek untuk keperluan bunga potong. Untuk kebutuhan komersial alangkah baiknya dipilih jenis anggrek yang laku dan memiliki nilai tinggi di pasaran seperti Cattleya atau Phalaenopsis.

• Pemilihan pot dan media tanam
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pot anggrek adalah bahan baku, drainase (saluran pembuangan air) dan kelancaran aerasi udara. Pot anggrek sebaiknya memiliki sistem aerasi udara yang baik karena akar anggrek secara alamiah menempel pada pohon sehingga selain berfungsi untuk menyerap makanan juga berfungsi sebagai akar nafas. Dengan kata lain, akar anggrek tidak menyukai kondisi tertutup yang rapat. Karena itu, beberapa jenis pot dibuat berlubang untuk memperlancar aerasi udara dan sistem drainasenya sehingga tidak menyebabkan genangan air.
Media tanam anggrek yang banyak digunakan adalah arang, potongan kayu, potongan bata atau genting, sabut kelapa, moss (lumut daun), kulit pinus, serutan kayu dan pakis. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media adalah aerasi udara, kelembaban, daya cekam/pegang air, tingkat serangan jamur maupun hama penyakit.

• Penanaman
Cara penanaman anggrek adalah dengan menempatkan anggrek tepat ditengah-tengah wadah yang telah dilapisi oleh media seperti pecahan genting atau bata-bata atau arang. Setelah media tumbuh diisikan penuh selanjutnya anggrek diikatkan pada penopang. Jarak tanam antara tanaman tergantung dari jenis anggreknya dengan patokan dari dua tanaman yang berdekatan tidak saling menutupi, hanya sedikit bersinggungan.

• Teknik Pemupukan
Berdasarkan aspek pemupukan, pertumbuhan anggrek dibagi menjadi dua bagian yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif. Fase vegetatif adalah periode pertumbuhan anggrek dari semaian hingga anggrek muda. Fase generatif adalah anggrek dewasa yang telah siap berbunga.
Pada fase vegetatif perlu diberikan pupuk yang memiliki kandungan unsur N-nya tinggi seperti Mamigro super N. karena unsur tersebut merupakan bahan utama untuk menyusun protein yang sangat dibutuhkan dalam pembelahan sel. Pada fase generatif dapat diberikan unsur hara P (phospor) yang tinggi seperti Mamigro super P karena unsur tersebut berperan sangat penting dalam merangsang proses pembentukan bunga.
Selain cara di atas, bisa juga diberikan alternatif lain berupa pemupukan dengan komposisi berimbang antara unsur hara mikro dan makro. Komponen yang termasuk unsur hara makro seperti nitrogen (N), phospor (P) dan kalium (K). Sementara itu, komponen unsur hara mikro antara lain seperti mangan (Mn), Boron (Bo), tembaga (Cu), kobalt (Co) dan seng (Zn). Unsur-unsur tersebut berada dalam satu paket pupuk daun Mamigro NPK spesial.
Disamping aplikasi pemupukan, yang tidak kalah penting adalah pemberian vitamin dan hormon perangsang tumbuh. Jenis vitamin yang bisa diberikan untuk tanaman anggrek adalah aneurine, nicotinic acid amide dan alctofalvine. Hormon perangsang tumbuhnya adalah auksin, sitokinin dan giberelin. Hormon yang mampu memacu pembungaan secara langsung adalah giberelin karena hormon tersebut berpengaruh langsung terhadap diferensiasi atau perkembangan sel.

• Pengendalian dan Hama Penyakit
Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman anggrek adalah :
Keong atau siput kecil. Dimana mereka menyerang bagian akar dan daun dengan cara melukai dan menyerap sari makanan anggrek sehingga merusak dan menghambat pertumbuhannya. Pengendalian hama ini sangat dianjurkan menggunakan Mollustisida (pestisida khusus membasmi siput-siputan).
Ulat daun. Ulat merusak melalui gigitan pada daun sehingga daun tidak dapat melakukan fotosintesis dengan baik.
Aphids dan Thrips. Biasanya terdapat pada daun dan tangkai bunga. Kutu tersebut menyerap sari makanan sehingga menghambat pertumbuhan anggrek dan membuka peluang masuknya bibit penyakit seperti jamur dan bakteri. Pengendalian hama ini dapat digunakan Winder 100EC (konsentrasi 0.5 – 1 cc/liter air ) dan Samite 135 EC (konsentrasi 0.125 – 0.5 cc/liter air).
Secara umum, penyakit yang menyerang anggrek dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu oleh jamur, bakteri dan virus.
Jamur. Penyakit yang disebabkan oleh jamur menyebabkan busuk akar dan busuk daun. Ciri serangannya adalah munculnya benang-benang hifa (benang halus berwarna putih) disekitar terjadinya pembusukan. Pengendalian untuk jamur dapat menggunakan fungisida Victory 80WP konsentrasi 4 gr/liter air (disiramkan).
Bakteri. Penyakit yang disebabkan bakteri juga menunjukkan pembusukan hanya saja biasanya pembusukan ini ditandai dengan keluarnya lendir. Kadang-kadang disertai dengan bau busuk. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan fungisida Kocide 77WP konsentrasi 2 – 3 gr/liter air.
Virus. Penyakit yang disebabkan virus gejalanya terkadang kurang jelas. Namun secara kasat mata dapat dilihat dari adanya gejala penyimpanagan pertumbuhannya misalnya daun keriting atau kerdil, bunga menjadi kecil atau tanaman malas berbunga. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini hingga kini belum ada obatnya. Satu-satunya jalan adalah mencegah serangga pembawa virus seperti kutu, aphids maupun mite. Cara lain adalah memusnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular pada tanaman lain. Cara pencegahan munculnya virus pada tanaman anggrek dapat dilakukan dengan metode kultur jaringan.

0 comments

 

My Blog List

Followers

Bookmarks

Bookmark and Share
Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory Blog Ratings DigNow.org free counters